Oleh: syaddad | Senin, 15 September 2008

POAC ( P lanning, O rganizing, A ctuating, dan C ontrolling)

P lanning
“Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah, musuhmu dan orang-orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalas dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan)”.   (Al An Faal ayat 60)

Dalam perencanaan ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan. Yaitu harus SMART

S pecific artinya perencanaan harus jelas maksud maupun ruang lingkupnya. Tidak terlalu melebar dan terlalu idealis.
M easurable artinya program kerja atau rencana harus dapat diukur tingkat keberhasilannya.
A chievable  artinya dapat dicapai. Jadi bukan anggan-angan.
R ealistic  artinya sesuai dengan kemampuan dan sumber daya yang ada. Tidak  terlalu mudah dan tidak terlalu sulit. Tapi tetap ada tantangan.
T ime  artinya ada batas waktu yang jelas. Mingguan, bulanan, triwulan, semesteran atau tahunan. Sehingga mudah dinilai dan dievaluasi.

O rganizing  
“Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam  barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh”. (Ash Shof ayat 4)

Agar tujuan tercapai maka dibutuhkan pengorganisasian. Dalam perusahaan biasanya diwujudkan dalam bentuk bagan organisasi. Yang kemudian dipecah  menjadi berbagai jabatan. Pada setiap jabatan biasanya memiliki tugas, tanggung jawab, wewenang dan uraian jabatan (Job Description).

Semakin tinggi suatu jabatan biasanya semakin tinggi tugas, tanggung jawab dan wewenangnya. Biasanya juga semakin besar penghasilannya.

Dengan pembagian tugas tersebut maka pekerjaan menjadi ringan. Berat  sama dipikul, ringan sama dijinjing. Disinilah salah satu prinsip dari  manajemen. Yaitu membagi-bagi tugas sesuai dengan keahliannya masing-masing.


A ctuating
“Dan Katakanlah: “Bekerjalah kamu, Maka Allah dan rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) yang mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang Telah kamu kerjakan.” (At Taubah 105)

Perencanaan dan pengorganisasian yang baik kurang berarti bila tidak diikuti dengan pelaksanaan kerja. Untuk itu maka dibutuhkan kerja keras, kerja cerdas dan kerjasama.

Semua sumber daya manusia yang ada harus dioptimalkan untuk mencapai visi, misi dan program kerja organisasi.

Pelaksanaan kerja harus sejalan dengan rencana kerja yang telah  disusun. Kecuali memang ada hal-hal khusus sehingga perlu dilakukan penyesuian.

Setiap SDM harus bekerja sesuai dengan tugas, fungsi dan perannya masing-masing. Tidak boleh saling jegal untuk memperebutkan lahan basah  misalnya.

Karena pada dasarnya pekerjaan utama pada organisasi bisnis adalah mencari laba. Namun untuk kemudahan dan efektifitas maka pekerjaan tersebut dibagi-bagi  sesuai dengan keahlian dan kompetensi masing-masing SDM.

Begitupun dalam organisasi da’wah. Tidak boleh saling serobot  pekerjaan. Yang memiliki kompetensi tabligh menjadi khatib. Yang memiliki  potensi membina dia menjadi murabbi (pendidik). Yang memiliki kompetensi  keuangan akuntansi menjadi business support (pendukung bisnis).

       
C ontrolling
“Dan Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya, (yaitu) ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri. Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat Pengawas yang selalu hadir.” (Al Qaaf 16-18)

Agar pekerjaan berjalan sesuai dengan visi, misi, aturan dan program kerja maka dibutuhkan pengontrolan. Baik dalam bentuk supervisi, pengawasan, inspeksi hingga audit.
Kata-kata tersebut memang memiliki makna yang berbeda, tapi yang terpenting adalah bagaimana sejak dini dapat diketahui penyimpangan-penyimpangan yang terjadi. Baik dalam tahap perencanaan, pelaksanaan maupun pengorganisasian.
Sehingga dengan hal tersebut dapat segera dilakukan koreksi, antisipasi dan penyesuaian-penyesuaian sesuai dengan situasi, kondisi dan perkembangan zaman.

BAMBANG QOMARUZZAMAN


Tanggapan

  1. Terus berkarya……

    • Harus itu… 🙂

  2. thanks for ur artikel

    • your welcome

  3. makasih kang,, sangat berguna

  4. q ga ngerti maksudx ap??????????????

  5. trimakasih untuk artikelnya.

  6. ente insan ma’had naam jamanan.. kitabatuka jalik lho…

  7. Good…. izin copy yach…. jazakalloh….

  8. Mkash..

    • @salman : kembali kasih….^_^


Tinggalkan Balasan ke Wawan Batalkan balasan

Kategori